Rabu, 23 Maret 2011

hmmmm.........

Hidup terlalu bengis saat kau coba terus ratapi
Hidup adalah perjuangan meski tak mudah kau taklukkan

Mana senyuman manismu dulu, tunjukkan itu padaku
Usaplah air matamu lalu bilang bahwa kau mampu

Berjalanlah walau tertatih kawan
Hadapi dunia dengan senyuman
Di sini ku ada untukmu genggam tangan
Kita bersenang-senang

Mana senyuman manismu dulu, tunjukkan itu padaku
Usaplah air matamu lalu bilang bahwa kau mampu

Berjalanlah walau tertatih kawan
Hadapi dunia dengan senyuman

Di sini ku ada untukmu genggam tangan
Kita bersenang-senang

Berjalanlah walau tertatih kawan
Hadapi dunia dengan senyuman
Di sini ku ada untukmu genggam tangan
Kita bersenang-senang

Tetap berjalan kawan, aku ada untukmu tuk selalu
Di siniku ada untukmu, kita bersenang-senang

Berjalanlah walau tertatih kawan
Hadapi dunia dengan senyuman
Di sini ku ada untukmu genggam tangan
Kita bersenang-senang
Malam ini hujan turun lagi
Bersama kenangan yang ungkit luka di hati
Luka yang harusnya dapat terobati
Yng ku harap tiada pernah terjadi

Ku ingat saat Ayah pergi, dan kami mulai kelaparan
Hal yang biasa buat aku, hidup di jalanan
Disaat ku belum mengerti, arti sebuah perceraian
Yang hancurkan semua hal indah, yang dulu pernah aku miliki

Wajar bila saat ini, ku iri pada kalian
Yang hidup bahagia berkat suasana indah dalam rumah
Hal yang selalu aku bandingkan dengan hidupku yang kelam
Tiada harga diri agar hidupku terus bertahan
Mungkin sejenak dapat aku lupakan
Dengan makanan yang saat ini ku beli,
Atau menggoreskan kaca di lenganku
Apapun kan ku lakukan, ku ingin lupakan
Namun bila ku mulai sadar, dari sisa mabuk cinta semalam
Perihnya luka ini semakin dalam ku rasakan
Disaat ku telah mengerti, betapa indah dicintai
Hal yang tak pernah ku dapatkan, sejak aku hidup di jalanan

asal-asalan ajah dah.... :P

Engkau yang sedang patah hati, menangislah dan jangan ragu ungkapkan

betapa pedih hati yang tersakiti, racun yang membunuhmu secara perlahan

Engkau yang saat ini pilu, betapa menanggung beban kepedihan

Tumpahkan sakit itu dalam tangismu yang menusuk relung hati yang paling dalam

Hanya diri sendiri yang tak mungkin orang lain akan mengerti

Di sini ku temani kau dalam tangismu...

Bila air mata dapat cairkan hati, kan ku cabut duri pedih dalam hatimu

Agar kulihat, senyum di tidurmu malam nanti.

Anggaplah semua ini satu langkah dewasakan diri,

Dan tak terpungkiri juga bagi engkau yang hatinya terluka

Di peluk nestapa tersapu derita, seiring saat keringnya air mata

Tak mampu menahan pedih yang tak ada habisnya.

Pengikut