Sabtu, 09 Oktober 2010

hoooaaammm...

Baru aku merasa cinta begitu dalam
Namun akhirnya kau kecewakanku
Kau dustai cintamu

Terlanjur aku mencintaimu
Terlalu dalam cinta ini bagiku
Terpaksa aku menahan jerat siksa cintamu
Tapi ku yakin pasti bisa

Jujur ku takkan rela kehilangan dirimu
Namun cinta tak mesti memiliki
Ku harus relakanmu

opo yow enak'e....?

Kau berikan untuk ku, satu alasan untuk ku tetap disini
Senyumanmu memburu hatiku, menyadarkan jiwaku bahwa ku tak sendiri
Menemani batinku yang kadang sepi.

Kau bisikkan untuk ku, seuntai kata terangkai begitu merdu
Menyejukkan jasadku yang hangat..
Saat peluh membasahi raga ini
Saat hati tak tahu kemana lagi
Kau keindahan yang nyata, hingga waktu kan menutup mataku

Karena kau buktikan untuk ku, satu kisah tentang kita
Yang teramat indah tuk terlupa

Sempurna bukan milik kita
Namun..
kau selalu ada untuk ku, lengkapi hidupku dengan indah

Hakikat tuk mencinta tak pernah luput dari kenyataan
Bahwa kita tak selalu tertawa bersama berdua tanpa air mata
Yang menghiasi hidupmu n' hidupku

Bukankah cinta datang karena kita berdua
Jalani hari lengkapi hati dengan senyum dan tangis bersama

ngegombal_edition

Hari berganti bulan,,,
Bulan berganti tahun
Waktu demi waktu berlalu
Namun kau tak pernah berubah
Seperti saat pertama kita bertemu

Terucap janji sehidup semati kita bersama

Bersama dalam suka,duka,tangis,tawa,susah,senang serta melangkah seiring sejalan
Sampai hari ini ku masih setia

Tada hitori Ana tarake suto

gak ngerti banget wez

perasaan sayang akan kah kau hadir bawa kabar bahagia, Bukan hanya sekedar kebanggaan memiliki?
Mampukah kau hadir dalam setiap detak jantung ku yang selalu menyebut namamu?

Menangis, tertawa selalu bersama suka n'duka
Kau akan mampu memaknai tiap genggam erat tanganku..
ketulusan hatimu terpancar dari wajahmu....
Setiap senyuman yang engkau beri, mampu damaikan hatiku, itu karena perasaan sayangmu masih ada

juga karena sayang, air mata tak kan pernah bisa hilang tuk meninggalkanmu

hanya ku peruntukkan buat engkau...

Kuawali hariku dengan mendoakanmu agar kau selalu sehat dan bahagia disana
Sebelum kau melupakanku n' meninggalkanku lebih jauh

Ku tak pernah berharap kau akan merindukan keberadaanku yang menyedihkan ini
ku hanya ingin bila kau melihatku kapanpun n' dimanapun,hatimu kan berkata seperti ini:"wanita inilah yang jatuh hati padamu n' wanita inilah yang akan selalu memujamu"

Akulah orang yang selalu menaruh bunga n' menuliskan cinta di atas oretan-oretanmu
Akulah orang yang akan selalu mengawasimu serta menikmati indahmu dari sisi gelapku

biarkan aku jadi pemujamu..
jangan pernah hiraukan perasaan hatiku
tenanglah, ku harap engkau tenang pujaan hatiku tersayang
aku takkan sampai hati bila menyentuh kulit lembutmu.

Mungkin kau takkan pernah tahu betapa mudahnya kau ku kagumi n' ku cintai…

Akulah orang yang akan selalu memujamu n' mengintaimu

Karena,, hanya dengan perasaan rinduku yang teramat dalam padamu akan kupertahankan hidup ini dengan jejak-jejak hatimu..
Ada artiku telusuri hidup ini...
Selamanya yang ku mampu hanya memujamu

nguawur_lagi wez

Berdebar rasa di dada setiap kau tatap mataku..
Apakah arti pandangan itu menunjukkan hasratmu??
Sungguh aku telah tergoda saat kau dekat denganku

Sudah katakan cinta n'sayang,
namun,,
kau hanya diam tersenyum kepadaku..
Kau buat aku bimbang kau buat aku gelisah, ingin rasanya kau jadi milikku

Ku akan setia menunggu satu kata yang terucap
Dari isi hati sanubarimu yang membuatku bahagia

Sungguh aku telah tergoda saat kau dekat denganku hanya kau yang membuatku begini
Melepas panah asmara

Kau buat aku bimbang
kau buat aku gelisah,,
ingin rasanya kau jadi milikku

asal bikin sajja ah...

Hatiku bahagia saat berada didekatmu
Jiwaku melayang bersama dirimu
Aku ingin dirimu selamanya...

Mengapa kau jauh,, aku merindumu
Tak dapat ku hidup tanpa senyumanmu
Sayang ku mencintaimu

Kasih indahnya hidupku
tiada lagi cz hanya engkaulah segalanya bagiku

Selasa, 05 Oktober 2010

nyanyian sukma

Di dasar relung jiwaku Bergema nyanyian tanpa kata;

sebuah lagu yang bernafas di dalam benih hatiku,

Yang tiada dicairkan oleh tinta di atas lembar kulit ;

ia meneguk rasa kasihku dalam jubah yg nipis kainnya,

dan mengalirkan sayang, Namun bukan menyentuh bibirku.

Betapa dapat aku mendesahkannya?

Aku bimbang dia mungkin berbaur dengan kerajaan fana

Kepada siapa aku akan menyanyikannya?

Dia tersimpan dalam relung sukmaku

Kerna aku risau, dia akan terhempas

Di telinga pendengaran yang keras.

Pabila kutatap penglihatan batinku

Nampak di dalamnya bayangan dari bayangannya,

Dan pabila kusentuh hujung jemariku

Terasa getaran kehadirannya.

Perilaku tanganku saksi bisu kehadirannya,

Bagai danau tenang yang memantulkan cahaya bintang-bintang bergemerlapan.

Air mataku menandai sendu

Bagai titik-titik embun syahdu

Yang membongkarkan rahsia mawar layu.

Lagu itu digubah oleh renungan,

Dan dikumandangkan oleh kesunyian,

Dan disingkiri oleh kebisingan,Dan dilipat oleh kebenaran,

Dan diulang-ulang oleh mimpi dan bayangan,

Dan difahami oleh cinta,

Dan disembunyikan oleh kesedaran siang

Dan dinyanyikan oleh sukma malam.

Lagu itu lagu kasih-sayang,

Gerangan ‘Cain’ atau ‘Esau’ manakah Yang mampu membawakannya berkumandang?

Nyanyian itu lebih semerbak wangi daripada melati:

Suara manakah yang dapat menangkapnya?

Kidung itu tersembunyi bagai rahsia perawan suci,

Getar nada mana yang mampu menggoyahnya?

Siapa berani menyatukan debur ombak samudra dengan kicau bening burung malam?

Siapa yang berani membandingkan deru alam, Dengan desah bayi yang nyenyak di buaian?

Siapa berani memecah sunyi

Dan lantang menuturkan bisikan sanubari

Yang hanya terungkap oleh hati?

Insan mana yang berani melagukan kidung suci Tuhan?



Kahlil Gibran

sahabat yang tertindas

Wahai engkau yang dilahirkan di atas ranjang kesengsaraan,
diberi makan pada dada penurunan nilai,
yang bermain sebagai seorang anak di rumah tirani,
engkau yang memakan roti basimu dengan keluhan dan meminum air keruhmu bercampur dengan airmata yang getir.
Wahai askar yang diperintah oleh hukum yang tidak adil oleh lelaki yang meninggalkan isterinya,
anak-anaknya yang masih kecil,
sahabat-sahabatnya,
dan memasuki gelanggang kematian demi kepentingan cita-cita, yang mereka sebut ‘keperluan’.
Wahai penyair yang hidup sebagai orang asing di kampung halamannya, tak dikenali di antara mereka yang mengenalinya,
yang hanya berhasrat untuk hidup di atas sampah masyarakat dan dari tinggalan atas permintaan dunia yang hanya tinta dan kertas.
Wahai tawanan yang dilemparkan ke dalam kegelapan kerana kejahatan kecil yang dibuat seumpama kejahatan besar oleh mereka yang membalas kejahatan dengan kejahatan,
dibuang dengan kebijaksanaan yang ingin mempertahankan hak melalui cara-cara yang keliru.
Dan engkau, Wahai wanita yang malang,
yang kepadanya Tuhan menganugerahkan kecantikan.
Masa muda yang tidak setia memandangnya dan mengekorimu,
memperdayakan engkau,
menanggung kemiskinanmu dengan emas.
Ketika kau menyerah padanya, dia meninggalkanmu. Kau serupa mangsa yang gementar dalam cakar-cakar penurunan nilai dan keadaan yang menyedihkan.
Dan kalian, teman-temanku yang rendah hati,
para martir bagi hukum buatan manusia.
Kau bersedih, dan kesedihanmu adalah akibat dari kebiadaban yang hebat,
dari ketidakadilan sang hakim, dari licik si kaya,
dan dari keegoisan hamba demi hawa nafsunya Jangan putus asa,
kerana di sebalik ketidakadilan dunia ini,
di balik persoalan, di balik awan gemawan,
di balik bumi, di balik semua hal ada suatu kekuatan yang tak lain adalah seluruh kadilan, segenap kelembutan, semua kesopanan, segenap cinta kasih.
Engkau laksana bunga yang tumbuh dalam bayangan.
Segera angin yang lembut akan bertiup dan membawa bijianmu memasuki cahaya matahari tempat mereka yang akan menjalani suatu kehidupan indah.Engkau laksana pepohonan telanjang yang rendah kerana berat dan bersama salju musim dingin. Lalu musim bunga akan tiba menyelimutimu dengan dedaunan hijau dan berair banyak.Kebenaran akan mengoyak tabir airmata yang menyembunyikan senyumanmu. Saudaraku, kuucapkan selamat datang padamu dan kuanggap hina para penindasmu.

~ Khalil Gibran~

Sabtu, 02 Oktober 2010

Aku bersujud di kakimu tuk maaf yang ku lakukan selalu setiap ada waktumu
Aku tak pernah berhenti memohonmu: Berikan aku maafmu setiap ada waktumu

Seandainya aku bisa bayar dengan nyawaku kan ku lakukan

Lelah aku begini tersiksa hati..
Menunggu dirimu memberi maaf

Aku tak punya kekuatanku lagi
Untuk apa aku hidup bila tak akan ada maafmu..

Jelas kamu begini, hancurkan aku
Sulitkah dirimu memberi maaf, maaf

Seandainya aku bisa bayar dengan nyawaku kan ku lakukan

entah lah...

Sejauh mata hati menerawang..
Sejauh mata memandang..
Menembus cakrawala,Membawa anganku terbang
Melayang…

Kutatap seraut wajah tercermin, Tak kudapati bayangku
Terhapus ruang waktu,,
Terhapus masa lalu n' lembaran kisahku

Beribu bintang yang berkerlip riang
Tak satu pun tersenyum padaku..
Kosong terasa di dalam relung hati
Dan jiwaku terasa…

Kosong…
Terasa…
Kosong…

Kosong di dalam diriku
Kosong di dalam hati
Kosong di dalam jiwaku
Kosong…

asal ngarang

Saat jauh dariku, engkau sanggup menunggu aku kembali
Mencintaimu aku tenang...
Memilikimu aku ada di setiap engkau membuka mata

Merindukanmu selalu ku rasakan tiap saat
Selalu memelukmu dalam hayal dengan penuh cinta...

Kau mampu membuatku tersenyum kasih..
Dan kau bisa membuat nafasku lebih berarti..

Kau jaga selalu hatimu saat engkau jauh dariku
Ku mencintaimu n' Menyayangimu sampai mata ini tertutup rapat..

karena...
Kau mampu membuatku tersenyum n' bisa membuat nafasku lebih berarti

mengenang 'dy'

Aku terasa mati ditinggal kekasih
Tak pernah terpikir ini bisa terjadi
Jantung terasa pilu saat kau berlalu
Pergi tinggalkan kisah cinta dalam hatiku

Cintaku padamu tak setinggi langit kasih...
Untung kau tak bisa merasakan
Sayangku padamu akan ku ingat selalu
Biar ku bawa sendiri walau hanya dalam mimpi & maya

Aku tak bisa menahan air mataku
Aku tak bisa menahan kesedihanku
Kamu terlanjur telan semua mimpiku
Untuk hidupmu nanti
Aku tlah hancur hanya tinggal mimpiku

ora paham dah

Kau selalu hadir di dalam benakku
Berikan satu kenangan
Kau selalu datang di dalam impian

Siang siang ku teringat senyummu
Malam malam ku terbayang wajahmu
Ku ‘kan selalu mengingatkan diriku
Wahai pelipur laraku...
Siang siang ku teringat senyummu
Malam malam ku terbayang wajahmu
Ku ‘kan selalu mengingatkan dirimu duhai belahan jiwaku

Pengikut